Seminar: Bagaimana Berinteraksi Dengan al-Qur’an?
August 11, 2017

Tempat: Heritage Room, Royal Selangor Golf Club, Jalan Kelab Golf off Jalan Tun Razak, Kuala Lumpur
Tarikh: Ahad, 20 Ogos 2017
Masa: 9.30AM-1.00PM
Daftarhttps://www.eventbrite.com/e/seminar-bagaimana-berinteraksi-dengan-al-quran-tickets-35394201008

Pembicara:

  1. Professor Dr. Abdul Munir Mulkhan, Guru Besar Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga
    Perspektif Sosiologi Pemahaman al-Qur’an”
  1. Dr Mun’im Sirry, Department of Theology, University of Notre Dame
    Memikirkan Kembali Wahyu al-Qur’an

Anjuran bersama:
Islamic Renaissance Front dan G25

Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu, dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (al-Qur’an)” [Surah an-Nisa’: 74]

Umat Islam pada abad-abad pertama – yang merupakan abad-abad yang paling utama – telah berinteraksi dengan baik terhadap Al Qur’an. Mereka berlaku baik dalam memahaminya, mengetahui tujuan-tujuannya, berlaku baik dalam mengimplementasikannya secara masif dalam kehidupan mereka, dalam bidang-bidang kehidupan yang beragam, serta berlaku baik pula dalam mendakwahkannya.

Contoh yang terbaik dalam hal itu adalah para sahabat. Kehidupan mereka telah diubah oleh al-Qur’an dengan amat drastik dan revolusioner. Al Qur’an telah merubah mereka daripada perilaku-perilaku jahiliyah menuju kesucian Islam, dan mengeluarkan mereka daripada kegelapan ke dalam cahaya. Kemudian mereka diikuti oleh murid-murid mereka dengan baik, untuk selanjutnya murid-murid generasi berikutnya mengikuti murid-murid para sahabat itu dengan baik pula. Melalui mereka itulah Allah telah memberikan petunjuk kepada manusia, membebaskan negeri-negeri, memberikan kedudukan bagi mereka di atas bumi, sehingga mereka kemudian mendirikan negara yang adil dan baik, serta peradaban ilmu dan iman.

Kemudian datang generasi-generasi berikutnya, yang menjadikan Al Qur’an terlupakan, mereka menghafal huruf-hurufnya, namun tidak memperhatikan ajaran-ajarannya. Mereka tidak mampu berinteraksi secara benar dengannya, tidak mengutamakan apa yang menjadi keutamaan al-Qur’an, tidak menganggap besar apa yang dinilai besar oleh al-Qur’an serta tidak menganggap kecil apa yang dinilai kecil oleh al-Qur’an. Di antara merek ada yang beriman dengan sebagiannya, namun kufur dengan sebagiannya lagi, seperti yang dilakukan oleh Bani Israel sebelum mereka terhadap kitab suci mereka.

Mereka tidak mampu berinteraksi secara baik dengan Al Qur’an, seperti yang dikehendaki oleh Allah. Meskipun mereka mengambil berkah dengan membawanya serta menghias dinding-dinding rumah mereka dengan ayat-ayat Al Qur’an, namun mereka lupa bahwa keberkahan itu terdapat dalam mengikuti manhajnya. Seperti difirmankan oleh Allah:

Dan Al Qur’an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat.” [Surah al-An’aam: 155]

Maka tidak ada jalan untuk membangkitkan umat daripada kelemahan, ketertinggalan dan keterpecah-belahan, selain daripada kembali kepada al-Qur’an ini, dengan menjadikannya sebagai panutan dan imam yang diikuti. Dan karena itulah, seminar ini bertujuan untuk merungkai kembali permasalahan utama dalam konteks interaksi dengan al-Qur’an, agar kita dapat kembali menjadi umat pertengahan yang disebut di dalam al-Qur’an.

 

Program

0900-0930:      Pendaftaran

0930-0940:      Ucapan pengenalan oleh Pengerusi Majlis, Ehsan Shahwahid

0940-0950:      Bacaan al-Qur’an oleh Thufail Sayuti, Surah al-Kahfi: 1-12

0950-1000:      Ucapan alu-aluan oleh Dato’ Redzuan Kushairi

1000-1010:      Ucapan moderator, Dato’ Dr Ahmad Farouk Musa

1010-1100:      Ucapan oleh Profesor Dr. Abdul Munir Mulkhan “Perspektif Sosiologi Pemahaman al-Qur’an”

1100-1150:      Ucapan oleh Dr Mun’im Sirry “Memikirkan Kembali Wahyu al-Qur’an”

1150-0100:      Diskusi dan Soal Jawab

0100:                Makan tengahari dan solat

 

Biografi Pembentang:

Professor Dr. Abdul Munir Mulkhan adalah Guru Besar di Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga dan Pengamat Sosial Keagamaan dan terkenal sebagai intelektual Muslim yang memiliki gagasan dan pemikiran keagamaan yang progresif, moderat dan inklusif. Beliau dilahirkan dalam keluarga dan lingkungan yang agamis. Setelah meraih gelar sarjana muda di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan Cabang Metro, lampung, melanjutkan studi di Jurusan Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM), tempatnya menyelesaikan pendidikan S-2 danS-3 dalam bidang sosiologi.  Beliau telah menyelesaikan penelitian pasca-doktoral di McGill University di Montreal, Kanada, dan menjabat sebagai Visiting Research Fellow di Nanyang Technological University’s Institute of Defence and Strategic Studies di Singapura. Beliau juga anggota Pesuruhjaya Hak Asasi Manusia Indonesia (Komnas HAM) periode 2007-2012. Beliau aktif dalam Muhammadiyah sejak 1960. Beliau pernah menjadi Ketua Pemuda Muhammadiyah Cabang Kalirejo, Lampung Tengah, Wakil Sekjen PP Muhammadiyah (2000-2005), dan anggota Majelis Dikti (Pendidikan Tinggi) PP Muhammadiyah (2005-2010). Beliau juga pernah menjabat sebagai Wakil Sekretariat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakata (1985-199). Beliau saat ini aktif sebagai Felo bagi LibForAll Foundation. Beliau telah menulis lebih dari 60 buku dan juga dikenal karena artikel-artikelnya yang tersebar di berbagai surat kabar nasional dan beragam jurnal ilmiah. Karya-karyanya bertebaran seputar filsafat, sosial, politik, sejarah, dan budaya, di antaranya: Syeh Siti Jenar dan Ajaran Wihdatul Wujud (1985), Tinjauan dan Perspektif Ajaran Islam (1986), Warisan Intelektual Kiai Ahmad Dahlan (1987), Pergumulan Pemikiran dalam Muhammadiyah  (1990), Pemikiran Kiai Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah dalam Perspektif Perubahan Sosial (1990, Mencari Tuhan dan Tujuh Jalan Kebebasan, Esai Pemikiran Imam Al Ghazali (1992), Paradigma Intelektual Muslim; Pengantar Filsafat Pendidikan Islam dan Dakwah (1994), Teologi Kebudayaan dan Demokrasi Modernitas (1995), Studi Islam dalam Percakapan Epistemologis (1999), Islam Murni dalam Masyarakat Petani (2000), Menggugat Muhammadiyah (2000), Kearifan Tradisional, Agama untuk Tuhan atau Manusia (2000), Teologi Kiri; Landasan Gerakan Membela Kaum Mustadl’afin (2002), Ajaran Kasampurnan Syekh Siti Jenar (2002).

Dr. Mun’im Sirry adalah Assistant Profesor di University of Notre Dame dan sarjana di Contending Modernities Initiative di Kroc Institute for International Peace Studies. Beliau telah meraih gelar Ph.D. dalam pengajian Islam daripada University of Chicago Divinity School. Antara bidang kajian beliau adalah teologi politik, pemikiran Islam moden, pengajian al-Qur’an, dan hubungan antara agama. Beliau adalah pengarang Polemik Kitab Suci: Tafsir Reformis Atas Kritik Al-Quran Terhadap Agama Lain, (Gramedia, 2013), Kontroversi Islam Awal: Antara Mazhab Tradisionalis dan Revisionis (Mizan, 2015), dan Scriptural Polemics: The Qur’an and Other Religions (Oxford University Press, 2014). Kertas-kertas penerbitan beliau banyak diterbitkan dalam jurnal Arabica, BSOAS, Interpretation, Islam and Christian-Muslim Relations, Journal of Semitic Studies, Journal of Southeast Asian Studies, The Muslim World, Studia Islamica, dan Die Welt des Islams. Beliau turut berkhidmat sebagai ahli Lembaga Editor bagi Studies in Interreligious Dialogue, al-Bayan: Journal of Qur’an and Hadith Studies, Indo-Islamika, Journal of Indonesian Islam, dan ‘Ulumuna: Jurnal Studi Keislaman.

 

Anjuran bersama: Islamic Renaissance Front (IRF) & G25

Contact Us
Islamic Renaissance Front
26th Floor Menara Maxis, Kuala Lumpur City Centre, 50088 Kuala Lumpur, Malaysia
Phone: +603-2615-7919
Fax: +603-2615-2699
Updated version: 2.39-20231022