Follow Us!
More Links
-
Popular Posts
- September 15, 2017Book Launch: “Tertutupnya Pemikiran Kaum Muslimin” Translation of: The Closing of Muslim Mind by Robert R Reilly
- September 7, 2012Understanding Evangelical Christianity in Malaysia
- August 28, 2018Celebrating A New Malaysia
- September 17, 2017Public Lecture on: “The Islamic Jesus: The Commonalities Between Judaism, Christianity, and Islam”
- October 23, 2017Uraian Buku Rekonstruksi Pemikiran Keagamaan Dalam Islam
Categories
Usrah: Message of the Qur‘an: Surah Al-A’la
June 14, 2017
Sabtu, 17 Jun 2016
5.30 PM – 9.30 PM
Graha Pemuda
Sri Hartamas, Kuala Lumpur
Daftar: https://www.eventbrite.com/e/usrah-message-of-the-quran-surah-al-ala-tickets-35395467797
Surah al-A’lâ terdiri daripada 19 ayat yang kemungkinan besarnya surah yang kelapan menurut susunan penurunan wahyu yang kerana itu ia termasuk antara surah-surah Makkiyyah dan diturunkan sesudah Surah at-Takwir. Nama al-A’lâ diambil dari kata “al-A’lâ” yang terdapat pada ayat pertama, yang artinya “Maha Tinggi”. Dalam riwayat-riwayat Hadith, surah ini juga disebut sebagai surah “Sabbihisma” sepertimana dinukilkan oleh as-Sayyid Sabiq di dalam Fiqhus Sunnah.
Menurut Imam Muslim dalam kitab Al Jumu’ah, dan diriwiyatkan juga oleh Ashhābul Sunān, surat ini biasa dibaca oleh Rasulullah pada shalat dua Hari Raya iaitu Aidilfitri dan Aidiladha, dan juga pada hari Jum’at. “Dari Nu’man Ibnu Basyir bahawa Rasulullah SAW pada shalat dua hari raya dan shalat Jum’at membaca surat al-A’lâ pada rakaat pertama dan surat al-Ghāsyiyah pada rakaat kedua.”
Surah al-A’lâ berisi keterangan asal-usul dan tujuan penciptaan manusia, adanya syurga dan neraka, dan perintah untuk menyampaikan peringatan kepada manusia. Menurut as-Sayyid Sabiq, surat ini biasa dibacakan oleh Rasulullah pada pagi hari, dimana pada waktu itu manusia masih dalam kondisi yang sempurna, telah beristirahat dan pikiran masih jernih – belum tercemari hal-hal duniawi, sehingga ayat-ayat didalam surat ini mudah dicerna dan dihayati.
Surat ini diawali dengan perintah untuk bertasbih, menyucikan dan meninggikan nama Allah. Kata “sabbih” atau “sucikanlah” adalah kata perintah, yaitu perintah untuk menyebut nama Allah (bertasbih) sebagai satu-satunya Dzat yang harus ditinggikan dan diagungkan diatas nama-nama atau hal-hal yang lain.
Kemudian Rasulullah SAW memerintahkan kepada sahabatnya untuk menjadikannya sebagai bacaan sujud, seperti sabda beliau: “Jadikanlah ia sebagai bacaan pada sujud kalian” (riwayat Abu Daud dan Ibnu Majah). Lalu baginda Rasulullah SAW mencontohkan bacaan sujud tersebut, iaitu: “Subhāna Rabbiyal A’lā.
Program
530-540PM: Pembukaan dan baca’an Surah al-A’la oleh Thufail Sayuti
540-640PM: Tafsir Surah al-A’lâ
640-715PM: Diskusi
715-800PM: Iftar dan Solat
800-845PM: Diskusi
845-930PM: Solat dan Tarawih
930PM: Moreh
Follow Us!