Follow Us!
More Links
-
Popular Posts
- September 15, 2017Book Launch: “Tertutupnya Pemikiran Kaum Muslimin” Translation of: The Closing of Muslim Mind by Robert R Reilly
- September 17, 2017Public Lecture on: “The Islamic Jesus: The Commonalities Between Judaism, Christianity, and Islam”
- October 23, 2017Uraian Buku Rekonstruksi Pemikiran Keagamaan Dalam Islam
- August 28, 2018Celebrating A New Malaysia
- September 7, 2012Understanding Evangelical Christianity in Malaysia
Categories
Uraian Buku Antologi Pemikiran Reformis – Jilid I
November 26, 2019 by Azhar Ibrahim
Azhar Ibrahim || 10 November 2019
Usaha untuk membangun wacana reformis Islam adalah sebahagian dari kepedulian keagamaan dan keintelektualan kita. Walaupun para reformis sering disanjung sebagai pemikir umat, namun ketidakhadiran wacana, malah bacaan asas, sering menjadi kendala besar untuk memasyarakatkan gagasan pembaharuan yang mereka telah ungkapkan. Ikhtiar Islamic Rennaisance Front dalam memeta dan mengumpul idea-idea dari tokoh-tokoh reformis, yang tentunya rencam gagasannya, adalah titik permulaan bagi lanjutan wacana reformis ini.
Reformis pernah hadir dalam sejarah dan menyaksikan keberadaan umat. Kesanggupan mereka harus menjadi teladan kepada kita. Kita pula, yang tidak lepas dari pertanggungjawaban sejarah, harus miliki kesadaran dan memikul amanah – bahawa semangat reformisme harus berdenyut agar agama terus memberi makna kepada kehidupan dan kemanusiaan kita.
Pada dasarnya, para pembaharu bermatlamat mencergaskan dan memperbetulkan pemikiran dan kefahaman umat Islam dalam menjalankan kehidupan beragama, baik berkenaan praktis keagamaan, mahupun tentang tata kehidupan yang lebih besar. Upaya mereka ini berdasarkan dukungan akal serta nas wahyu dan hadith, untuk kembali kepada pesan-pesan Islam yang universal, tanpa terikat dengan beberapa formulasi terdahulu.
Yang penting adalah menjawab tantangan zaman, menerusi ijtihad, manakala kejumudan pemikiran akibat taqlid yang membuta terus dipersoalkan. Perlu diingat pembaharuan pemikiran ini bukanlah dalam ranah akidah, melainkan dalam persoalan yang bersangkutan dengan kehidupan seharian umat Islam, dari hal-hal seperti pendidikan, mualamat, keilmuan, kemasyarakatan dan politik.
Zaman kontemporari ini memerlukan respons umat Islam yang bersungguh dan relevan, sedangkan beberapa formulasi dan ketetapan dalam tradisi agama yang dibuat terdahulu tidak dapat lagi menjawab keperluan zaman dengan utuh dan berkesan. Dalam menelusuri idea yang digagasakan oleh para tokoh pembaharu, dapat kita tangkap takrif dan matlamat reformisme, dan ini harus dapat membekali kita dalam upaya mencergaskan reformisme pada waktu sekarang dan ke depan.
Makanya antologi pemikiran para pembaharu seperti ini sangat penting hadir dalam wacana dan pembacaan di khalayak awam maupun pengkaji. Jelasnya, reformisme ini bukanlah merubah dan menambah Islam secara teologis, melainkan upaya menjadikan pemikiran Islam anjal dan ampuh dalam menjawab tantangan zaman, dan membumi serta hadir membawa kerahmatan kepada seluruh alam.
Dr Azhar Ibrahim
Jabatan Pengajian Melayu
Universiti Nasional Singapura
Follow Us!